c

Thursday 4 November 2010

POTENSI BUDAYA DI KECAMATAN GALUR KABUPATEN KULONPROGO

1. Kecamatan Galur terdiri dari tujuh desa yang mempunyai potensi budaya baik fisik maupun non fisik.
Benda Cagar Budaya Tak Bergerak yang ada di Kecamatan Galur adalah Masjid Galur / Trayu, lokasinya di Desa Tirtorahayu, periodisasinya Masa Islam.

2. Potensi kesenian yang ada di Kecamatan Galur adalah sebagai berikut :
Band UKHT Nada, OM Banteng Mataram, Reog Ringin Budoyo, Campursari Laras Manunggal, Karawitan Manunggal Roso, Al Barjanji Qoirun Nisa, Jatilan, Wayang Orang, Ketoprak.

3. Selain potensi budaya tersebut di atas, Kecamatan Galur juga mempunyai potensi upacara adat yaitu Upacara Baritan.
Upacara Baritan lokasinya di Desa Banaran, waktu pelaksanaannya bulan Syuro hari Selasa atau Jumat Kliwon setelah Dhuhur, pelakunya masyarakat Desa Banaran.
Labuhan di Laut Selatan sebagai persembahan dan penghormatan kepada Kanjeng Ratu Kidul agar masyarakat Trisik dan Banaran dihindarkan dari bahaya ancaman dari Kyai Baru Klinthing dan Bala Tentaranya yang berupa makhluk halus dari Gunung Merapi.

POTENSI BUDAYA DI KECAMATAN KRETEK KABUPATEN BANTUL

1. Kecamatan Kretek terdiri dari lima desa yaitu Desa Tirtomulyo, Desa Parangtritis, Desa Donotirto, Desa Tirtosari dan Desa Tirtohargo.
Benda Cagar Budaya yang ada di Kecamatan Kretek adalah Makam Syeh Maulana Magribi, Makam Panembahan Selohening, Makam Syeh Bela Belu, Makam Dipokusumo, Makam Aris Boyo, Makam Jimat Bengkowo, Makam Kili Suci, Masjid At-Taqorub, Mushola Mancingan, Petilasan Parangkusumo, Petilasan Ngrawa Aji, Gua Panepen, Gua Langse.

2. Potensi kesenian yang ada di Kecamatan Kretek adalah sebagai berikut :
-  Karawitan
Terdapat di Desa Tirtomulyo, Desa Parangtritis, Desa Donotirto, Desa Tirtosari, dan Desa Tirtohargo.   Organisasi yang tertua adalah Among Budoyo terdapat di Tegal Desa Donotirto, berdiri pada tahun 1975.
-  Ketoprak
Terdapat di Desa Tirtomulyo, Desa Parangtritis, Desa Donotirto, Desa Tirtosari, dan Desa Tirtohargo.   Organisasi yang tertua adalah Timbul Budaya terdapat di Tegal Desa Donotirto, berdiri pada tahun 1975.
-  Wayang Orang
Terdapat di Grogol XI Desa Parangtritis organisasinya Wuri Budoyo dan di Muneng Desa Tirtohargo organisasinya Tri Roso Budoyo.
-  Jatilan
Terdapat di Muneng Desa Tirtohargo organisasinya Sentuh Budoyo dan di Tapuran Desa Tirtosari organisasinya Kuda Lumping.
-  Macapat
Terdapat di Desa Donotirto organisasinya Sukro Kasih dan Mekar Budaya.
-  Keroncong
Terdapat di Desa Donotirto organisasinya Melati Laras dan Remaja Budaya.
-  Slawatan
Terdapat di Desa Tirtomulyo, Desa Parangtritis, Desa Donotirto, dan Desa Tirtosari. Organisasi yang tertua adalah Maulana Magribi terdapat di Grogol IX Desa Parangtritis, berdiri pada tahun 1965.

3. Potensi upacara adat yang ada di Kecamatan Kretek adalah Labuhan Pisungsung Jaladri, Labuhan Alit, Labuhan Ageng, Labuhan Hondodento, Melasti, Ngliwet Pitik, dan Upacara Bersih Desa Parangtritis.

POTENSI BUDAYA DI KECAMATAN PAKEM KABUPATEN SLEMAN

1. Kecamatan Pakem terdiri dari lima desa yang mempunyai potensi Benda Cagar Budaya dan potensi kesenian.
Potensi Benda Cagar Budaya yang ada di Kecamatan Pakem adalah sebagai berikut :
- Situs Tawangrejo, lokasinya di Desa Purwobinangun, periodisasinya Masa Klasik,  berupa sisa pondasi bangunan candi.
- Situs Candi, lokasinya di Desa Purwobinangun, periodisasinya Masa Klasik,  berupa sisa pondasi bangunan candi.
- Situs Ceper, lokasinya di Desa Purwobinangun, periodisasinya Masa Klasik,  berupa sisa pondasi bangunan candi.
- Situs Wringinrejo, lokasinya di Desa Purwobinangun, periodisasinya Masa Klasik,  berupa sisa pondasi bangunan candi.

2. Potensi kesenian yang ada di Kecamatan Pakem adalah sebagai berikut :
- Jatilan
   Terdapat di Kuweron, Samberembe, Bulus Lor, Bulus Kidul, Desa Candibinangun   dan Turga Gede Desa Harjobinangun.
- Karawitan
   Terdapat di Paraksari, Sambi, Sempu, Desa Pakembinangun. Organisasi yang tertua adalah Muda Wirama berdiri tahun 1981 dipimpin oleh Pratiwi Wibawa.
- Ketoprak
   Terdapat di Sambi, Desa Pakembinangun. Nama organisasinya PS Manunggal, berdiri pada tahun 1992.
- Macapat
   Terdapat di Paraksari, Desa Pakembinangun. Nama organisasinya Sekar Melati, berdiri pada tahun 1996.
- Slawatan
   Terdapat di Kempur, Desa Candibinangun. Nama organisasinya Rasikin, berdiri pada tahun 2001.
- Campursari
   Terdapat di Sempu, Desa Pakembinangun dan di Paraksari, Desa Pakembinangun.

POTENSI BUDAYA DI KECAMATAN PATUK KABUPATEN GUNUNGKIDUL

1. Kecamatan Patuk terdiri dari sebelas desa yang mempunyai potensi budaya.   Diantara sebelas desa tersebut ada satu desa yang termasuk Desa Budaya yaitu Desa Putat.
Desa Putat mempunyai potensi kerajinan topeng kayu dan potensi kesenian.
Potensi kesenian yang ada di Kecamatan Patuk adalah sebagai berikut :
-  Badui
    Terdapat di Ploso Kerep Desa Bunder, organisasinya Tunas Budaya, berdiri pada tahun 1987.
-  Karawitan
    Terdapat di Plumbungan Desa Putat dan di Kerjan Desa Beji.
-  Kroncong
    Terdapat di Desa Nglanggeran, organisasinya Bukit Irama Abadi, berdiri pada tahun 1993.
-  Ketoprak
    Terdapat di Desa Nglegi, Desa Patuk, Desa Nglanggeran, Desa Terbah, Desa Beji dan Desa Semoyo.   Organisasi yang tertua adalah Taruna Budaya, berdiri pada tahun 1982.
-  Reog
    Terdapat di Gedali Desa Beji, organisasinya Sidodadi, berdiri pada tahun 1981.
-  Jatilan
    Terdapat di Desa Pengkok, Desa Ngorooro, Desa Nglanggeran dan Desa Patuk. Organisasi yang tertua adalah Sombo Rantiyem, berdiri pada tahun 1975.
-  Wayang Orang Topeng
    Terdapat di Bobung Desa Putat, organisasinya Ngesti Budaya, berdiri pada tahun 1992.
-  Emprak
    Terdapat di Senggotan Desa Ngorooro, organisasinya Mubarok Darusma, berdiri pada tahun 1990.
-  Teater
    Terdapat di Desa Patuk, organisasinya Jaka Lodhang, berdiri pada tahun 1984.

2. Selain potensi kesenian tersebut di atas, setiap desa di Kecamatan Patuk melaksanakan Rasulan, upacara bersih desa, antara bulan Suro dan Sapar, setelah panen selesai, pelakunya adalah masyarakat desa.

POTENSI BUDAYA DI KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDUL

1. Kecamatan Semanu terdiri dari lima desa yang mempunyai potensi budaya baik fisik maupun non fisik.
Benda Cagar Budaya yang ada di Kecamatan Semanu adalah Situs Semanu, lokasinya di Semanu Kidul Desa Semanu, periodisasinya Masa Prasejarah, ditemukan Menhir dua buah.

2. Potensi kesenian yang ada di Kecamatan Semanu adalah sebagai berikut :
-  Karawitan
    Terdapat di lima desa yang ada di Kecamatan Semanu yaitu Desa Pacarejo, Desa Candirejo, Desa Dadapayu, Desa Ngeposari, dan Desa Semanu.   Organisasi yang tertua Krida Wirama berdiri pada tahun 1972.
-  Slawatan
    Terdapat di Desa Pacarejo, Desa Candirejo, dan Desa Ngeposari.   Organisasi yang tertua Al Amin berdiri pada tahun 1970.
-  Jatilan
    Terdapat di Nangsri Kidul, Desa Candirejo.
-  Reog
    Terdapat di Desa Pacarejo, Desa Candirejo, Desa Dadapayu, dan Desa Ngeposari.   Organisasi yang tertua Ngesti Luhur berdiri pada tahun 1986.
-  Wayang Orang
    Terdapat di Munggi Pasar, Desa Semanu.   Organisasinya Puspita Muda Budaya berdiri pada tahun 1993.
-  Ketoprak
    Terdapat di Desa Pacarejo, Desa Candirejo, dan Desa Semanu.   Organisasi yang tertua Eko Budoyo berdiri pada tahun 1970.

3. Upacara Adat yang ada di Kecamatan Semanu adalah sebagai berikut :
-  Upacara Bersih Tlogo
    Terdapat di Desa Pacarejo, waktu pelaksanaannya setelah panen, tiap tahun, hari Jumat Legi, pelakunya masyarakat Desa Pacarejo.   Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mohon perlindungan agar tanaman bebas dari gangguan hama melalui Kyai Jonge sebagai orang yang cikal bakal dapat memberi perlindungan keselamatan dan ketentraman, dengan upacara menyembelih kambing di pinggir Telaga Jonge..
-  Upacara Grebeg Ngenep
    Terdapat di Desa Dadapayu, waktu pelaksanaannya sesudah bulan Mulud tiap tahun, hari Jumat Wage, pelakunya masyarakat Desa Dadapayu.   Sebagai ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan sekaligus memohon agar pertaniannya diberikan hasil yang baik.   Upacara dipusatkan di Masjid Al Mutaqim.

POTENSI BUDAYA DI KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN

1. Kecamatan Cangkringan terdiri dari lima desa yaitu Desa Argomulyo, Desa Wukirsari, Desa Glagaharjo, Desa Kepuharjo dan Desa Umbulharjo.
Desa Argomulyo termasuk Desa Budaya yang mempunyai potensi fisik dan non fisik.
Situs yang ada di Kecamatan Cangkringan adalah sebagai berikut :
-  Situs Jetis
Terdapat di Desa Argomulyo, periodisasi Masa Klasik, berupa sisa pondasi bangunan candi.
-  Situs Jaranan
Terdapat di Desa Argomulyo, periodisasi Masa Klasik, berupa sisa pondasi bangunan candi.
-  Situs Besalen
Terdapat di Desa Glagaharjo, periodisasi Masa Klasik, berupa sisa pondasi bangunan candi.

2. Potensi kesenian yang ada di Kecamatan Cangkringan adalah sebagai berikut :
-  Karawitan
Terdapat di Ngancar Desa Glagaharjo, Cawisan Desa Argomulyo dan di Bedaya Desa Wukirsari.
-  Ketoprak
Terdapat di Jati Sumur Desa Glagaharjo, organisasinya BKKNI, berdiri pada tanggal 17 Agustus 1990.
-  Jatilan
Terdapat di Desa Argomulyo, Desa Wukirsari, Desa Glagaharjo, Desa Kepuharjo, dan Desa Umbulharjo.   Organisasi yang tertua adalah Sida Rukun terdapat di Kaliadem Desa Kepuharjo, berdiri pada tahun 1977.
-  Slawatan
Terdapat di Kregan Desa Wukirsari, organisasinya Al Taubah, berdiri pada tanggal 10 Oktober 2000.
-  Campursari
Terdapat di Kiyaran Desa Wukirsari, organisasinya Sekar Melati, berdiri pada tanggal 13 Juli 1998.

3. Potensi upacara adat yang ada di Kecamatan Cangkringan adalah sebagai berikut :
-  Upacara Adat Dandan Kali
Terdapat di Batur Desa Kepuharjo, pelaksanaannya Mangsa Kapat hari Jumat Kliwon, pelakunya masyarakat Kepuharjo.
Upacara ini disebut juga Becekan (gulai kambing yang mengandung air).   Ungkapan rasa syukur masyarakat Batur Pagerjurang dan Manggong karena tercukupi air bersih.
-  Labuhan Gunung Merapi
Terdapat di Kinahrejo Desa Umbulharjo, pelaksanaannya 30 Rejeb bermalam tanggal 1 Ruwah, pelakunya Juru Kunci Merapi dan Kraton Yogyakarta.   Upacara selamatan berkaitan dengan peringatan jumenengan Sri Sultan Hamengkubuwono I.

POTENSI BUDAYA DI KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL

1. Kecamatan Imogiri terdiri dari delapan desa yaitu Desa Selopamioro, Desa Sriharjo, Desa Wukirsari, Desa Kebonagung, Desa Karangtengah, Desa Girirejo, Desa Karangtalun, dan Desa Imogiri.
Benda Cagar Budaya yang ada di Kecamatan Imogiri berupa makam dan masjid :
- Makam Imogiri
Lokasinya di Desa Wukirsari dan Desa Girirejo, didirikan pada tahun 1632, Kompleks Makam Keluarga Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta.
- Makam Banyusumurup
Lokasinya di Desa Girirejo, periodisasinya Masa Islam, tempat pemakaman Pangeran Pekik dan keluarganya, Rara Oyi dan Patih Danurejo I.
- Makam Giriloyo
Lokasinya di Cengkehan Desa Wukirsari, periodisasinya Masa Islam, Kompleks Makam Keluarga Raja Surakarta dan Yogyakarta.
- Masjid Banyusumurup
Lokasinya di Banyusumurup Imogiri, periodisasinya Masa Islam.
- Masjid Imogiri
Lokasinya di Pajimatan Desa Girirejo.

2. Potensi kesenian yang ada di Kecamatan Imogiri adalah sebagai berikut :
-  Karawitan
Terdapat di Desa Wukirsari, Desa Girirejo, Desa Selopamioro, dan Desa Kebonagung.   Organisasi yang tertua adalah Madya Laras terdapat di Desa Wukirsari, berdiri pada tahun 1986.
-  Ketoprak
Terdapat di Desa Wukirsari, Desa Sriharjo, Desa Girirejo, Desa Kebonagung, dan Desa Selopamioro.   Organisasi yang tertua adalah Mudha Santosa terdapat di Desa Selopamioro, berdiri pada tahun 1968.
-  Jatilan
Terdapat di Desa Selopamioro, Desa Girirejo, Desa Kebonagung, Desa Karangtengah, dan Desa Sriharjo.   Organisasi yang tertua adalah Turangga Seta terdapat di Desa Girirejo, berdiri pada tahun 1970.
-  Keroncong
Terdapat di Desa Girirejo organisasinya Puspita Giri, berdiri pada tahun 1999.
-  Slawatan
Terdapat di Desa Karangtalun, Desa Wukirsari, Desa Kebonagung, Desa Selopamioro, Desa Karangtengah, dan Desa Sriharjo.   Organisasi yang tertua adalah Sedyo Rukun terdapat di Desa Karangtalun, berdiri pada tahun 1968.
-  Laras Madya
Terdapat di Desa Imogiri dan Desa Karangtengah.   Organisasi yang tertua adalah Krido Budoyo terdapat di Desa Karangtengah, berdiri pada tahun 1970.
-  Srandul
Terdapat di Desa Wukirsari dan Desa Karangtengah.   Organisasi yang tertua adalah Mudho Palupi terdapat di Desa Wukirsari, berdiri pada tahun 1984.

3. Upacara adat yang ada di Kecamatan Imogiri adalah sebagai berikut :
-  Mengisi Air Enceh / Kuras Padasan
Lokasinya di Kompleks Makam Imogiri, Girirejo, pelaksanaannya Selasa Kliwon Bulan Suro, upacara mengganti air yang terdapat pada empat padasan, pelaksananya Kraton Yogyakarta dan Surakarta.
-  Nyekar (Ruwahan)
Lokasinya di Kompleks Makam Imogiri, Girirejo, pelaksanaannya Bulan Ruwah, upacara nyekar ke Makam Imogiri yang disertai dengan tumpengan, kenduri ketan dan kolak apem, pelaksananya Kraton Yogyakarta dan Surakarta.
-  Upacara Merti Dusun
Lokasinya di Desa Selopamioro, pelaksanaannya Bulan Suro tiap tahun sekali hari Minggu Pahing.   Pelakunya masyarakat Selopamioro.
-  Upacara Rasulan / Bersih Desa Wukirsari
Lokasinya di Desa Wukirsari, pelaksanaannya Bulan Sapar, pelakunya masyarakat Wukirsari.   Ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, telah memberikan hasil panen yang baik selama satu tahun.

POTENSI BUDAYA DI KECAMATAN LENDAH KABUPATEN KULONPROGO

1. Kecamatan Lendah terdiri dari enam desa yaitu Desa Wahyuharjo, Desa Bumirejo, Desa Jatirejo, Desa Ngentakrejo, Desa Sidorejo dan Desa Gulurejo.
Desa Sidorejo termasuk Desa Budaya, yang mempunyai potensi sentra kerajinan keramik dan batik tulis serta potensi kesenian.

2. Potensi kesenian yang ada di Kecamatan Lendah adalah sebagai berikut :
-  Karawitan
Terdapat di Desa Bumirejo, Desa Jatirejo, Desa Ngentakrejo, Desa Sidorejo, Desa Gulurejo, dan Desa Wahyuharjo.   Organisasi yang tertua adalah Wiromo Muda alamatnya Gegunung Desa Bumirejo, berdiri pada tahun 1980.
-  Ketoprak
Terdapat di Desa Bumirejo, Desa Jatirejo, Desa Sidorejo, Desa Gulurejo, dan Desa Ngentakrejo.   Organisasi yang tertua adalah Santosa Budaya, alamatnya Wonolopo Desa Gulurejo, berdiri pada tahun 1977.
-  Wayang Orang
Terdapat di Desa Sidorejo organisasinya Bangun Budaya berdiri pada tahun 1985, dan di Wonolopo Desa Gulurejo organisasinya Ngesti Budaya berdiri pada tahun 1992.
-  Jatilan
Terdapat di Desa Sidorejo, Desa Gulurejo, Desa Bumirejo, Desa Ngentakrejo, dan Desa Jatirejo.   Organisasi yang tertua adalah Sri Mulad, alamatnya Desa Gulurejo, berdiri pada tahun 1985.
-  Macapat
Terdapat di Desa Sidorejo dan Desa Jatirejo.   Organisasi yang tertua adalah Langgeng Budaya, alamatnya Gerjen Desa Sidorejo, berdiri pada tahun 1985.
-  Keroncong
Terdapat di Desa Ngentakrejo, Desa Sidorejo, Desa Wahyuharjo, dan Desa Jatirejo.
Organisasi yang tertua adalah Wahyu Irama, alamatnya Sungapan Desa Wahyuharjo, berdiri pada tahun 1985.    
-  Slawatan
Terdapat di Desa Sidorejo, Desa Bumirejo, Desa Wahyuharjo, Desa Gulurejo, Desa Ngentakrejo, dan Desa Jatirejo.   Organisasi yang tertua adalah Slawatan Sapon, alamatnya Sapon Desa Sidorejo, berdiri pada tahun 1975.
-  Reog
Terdapat di Desa Jatirejo, Desa Sidorejo, dan Desa Ngentakrejo.   Organisasi yang tertua adalah Reog Sapon, alamatnya Sapon Desa Sidorejo, berdiri pada tahun 1982.
-  Rodat
Terdapat di Desa Sidorejo dan Desa Bumirejo.   Organisasi yang tertua adalah Rodat Gerjen, alamatnya Gerjen Desa Sidorejo, berdiri pada tahun 1989.
-  Qasidah
Terdapat di Desa Jatirejo dan Desa Sidorejo.   Organisasi yang tertua adalah Qasidah Albasanah, alamatnya Gedhen Desa Sidorejo, berdiri pada tahun 1958.

POTENSI BUDAYA DI KECAMATAN NGAGLIK KABUPATEN SLEMAN

1. Kecamatan Ngaglik terdiri dari enam desa yaitu Desa Sariharjo, Desa Minomartani, Desa Sinduharjo, Desa Sukoharjo, Desa Sardonoharjo, dan Desa Donoharjo.
Desa Sinduharjo termasuk Desa Budaya yang mempunyai potensi fisik dan non fisik.
Situs yang ada di Kecamatan Ngaglik adalah sebagai berikut :
-  Situs Besi
Lokasinya di Desa Sukoharjo, periodisasi Masa Klasik, berupa sisa pondasi bangunan candi.
-  Situs Karangkemloko
Lokasinya di Desa Sariharjo, periodisasi Masa Klasik, berupa sisa pondasi bangunan candi.
-  Situs Palgading
Lokasinya di Desa Sinduharjo, periodisasi Masa Klasik, berupa sisa pondasi bangunan candi.
-  Situs Ngepos
Lokasinya di Desa Donoharjo, periodisasi Masa Klasik, berupa sisa pondasi bangunan candi.

2. Selain potensi tersebut di atas, Kecamatan Ngaglik mempunyai potensi kesenian sebagai berikut :
-  Karawitan
Terdapat di Desa Sinduharjo, Desa Minomartani, Desa Sariharjo, dan Desa Donoharjo.   Organisasi yang tertua adalah Karawitan Guru SD alamatnya SD Brengosan I Donoharjo, berdiri pada tahun 1995.
-  Ketoprak
Terdapat di Mendira Desa Sukoharjo, organisasinya Astuti Budaya.
-  Wayang Orang
Terdapat di Krikilan Desa Sariharjo, organisasinya Langen Budaya.
-  Jatilan
Terdapat di Desa Sariharjo, Desa Donoharjo, Desa Sukoharjo, dan Desa Sardonoharjo, organisasi yang tertua adalah Turangga Muda alamatnya Brengosan Desa Donoharjo, berdiri pada tahun 1960.
-  Slawatan
Terdapat di Desa Sardonoharjo, Desa Sukoharjo, Desa Minomartani, dan Desa Sariharjo. Organisasi yang tertua adalah Al Muhtadim, alamatnya Turen Desa Sardonoharjo, berdiri pada tahun 1994.

POTENSI BUDAYA DI KECAMATAN PANJATAN KABUPATEN KULONPROGO

1. Kecamatan Panjatan terdiri dari sebelas desa yaitu Desa Garongan, Desa Pleret, Desa Bugel, Desa Kanoman, Desa Depok, Desa Bojong, Desa Tayuban, Desa Gotakan, Desa Panjatan, Desa Cerme, dan Desa Krembangan.
Upacara adat yang ada di Kecamatan Panjatan adalah Upacara Bersih Desa Tayuban, waktu pelaksanaannya menurut Rembug Desa, waktu pelaksanaannya tidak tentu, pelakunya masyarakat Tayuban.   Upacara syukuran kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui cikal bakal desa tersebut yaitu Kyai / Nyai Toyib.

2. Potensi kesenian yang ada di Kecamatan Panjatan adalah sebagai berikut :
-  Karawitan
Terdapat di Desa Tayuban, Desa Kanoman, Desa Cerme, Desa Bojong, dan Desa Pleret.   Organisasi yang tertua adalah Karawitan Dusun II Cerme, alamatnya Dusun II Desa Cerme, berdiri pada tahun 1985.
-  Ketoprak
Terdapat di Dusun VIII Desa Bojong organisasinya Ketoprak Dusun VIII Bojong berdiri pada tahun 1994, dan di Dusun IV Desa Kanoman organisasinya Taruno Budoyo berdiri pada tahun 1994.
-  Wayang Orang
Terdapat di Dusun VII Desa Tayuban, organisasinya Krido Among Bekso, berdiri pada tahun 1997.
-  Jatilan
Terdapat di Desa Tayuban, Desa Bugel, Desa Cerme, dan Desa Kanoman.   Organisasi yang tertua adalah Jatilan Cerme, alamatnya Dusun II Desa Cerme, berdiri pada tahun 1986.
-  Macapat
Terdapat di Dusun VII Desa Cerme, organisasinya Puspita Laras, berdiri pada tahun 1994.
-  Keroncong
Terdapat di Desa Bugel, Desa Gotakan, Desa Pleret, Desa Panjatan, dan Desa Krembangan.   Organisasi yang tertua adalah Puspa Nada, alamatnya Dusun I Desa Panjatan, berdiri pada tahun 1982.
-  Slawatan
Terdapat di Desa Krembangan, Desa Depok, Desa Pleret, dan Desa Bojong. Organisasi yang tertua adalah Slawatan Dusun VI Bojong, alamatnya Dusun VI Desa Bojong, berdiri pada tahun 1970.
-  Campursari
Terdapat di Dusun I Desa Krembangan, organisasinya Taruna Nada, berdiri pada tahun 1997.
-  Terbangan
Terdapat di Dusun V Desa Depok, organisasinya Rebana Al Hidayah, berdiri pada tahun 1994.

POTENSI BUDAYA DI KECAMATAN BAMBANGLIPURO KABUPATEN BANTUL

1. Kecamatan Bambanglipuro terdiri dari tiga desa yaitu Desa Sidomulyo, Desa Mulyodadi, dan Desa Sumbermulyo.
Desa Mulyodadi termasuk Desa Budaya yang mempunyai potensi budaya fisik maupun non fisik.
Benda cagar budaya yang ada di Kecamatan Bambanglipuro adalah Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus (Gereja Ganjuran), lokasinya di Desa Sumbermulyo, didirikan pada tahun 1924.

2. Kesenian yang ada di Kecamatan Bambanglipuro adalah sebagai berikut :
-   Karawitan
Terdapat di Desa Sidomulyo dan Desa Mulyodadi.
    Organisasi yang tertua adalah Madiya Laras, alamatnya di Kajar Glodogan Desa  Sidomulyo, berdiri pada tahun 1972.
-   Ketoprak
Terdapat di Desa Sumbermulyo dan Desa Mulyodadi.
    Organisasi yang tertua adalah Laras Manunggal Budoyo, alamatnya di Ngambah Desa  Mulyodadi, berdiri pada tahun 1985.
-   Jatilan
Terdapat di Kutu Desa Sumbermulyo, organisasinya Jatilan Kutu, berdiri pada tahun 1979.
-   Slawatan
Terdapat di Sirat Desa Sidomulyo, organisasinya Budaya Manunggal Rasa, berdiri pada tahun 1997.
-   Reog
Terdapat di Desa Sidomulyo dan Desa Sumbermulyo.
    Organisasi yang tertua adalah Reog Ngajaran, alamatnya di Ngajaran Desa  Sidomulyo, berdiri pada tahun 1965.
-   Gejog Lesung
Terdapat di Paker Desa Mulyodadi dan di Pete Desa Mulyodadi.
-   Macapat
Terdapat di Desa Mulyodadi dan Desa Sumbermulyo.
    Organisasi yang tertua adalah Suryo Wiromo, alamatnya di Plumbungan Desa  Sumbermulyo, berdiri pada tahun 1990.

POTENSI BUDAYA DI KECAMATAN PANGGANG KABUPATEN GUNUNGKIDUL

1. Kecamatan Panggang terdiri dari enam desa yaitu Desa Girikerto, Desa Girisekar, Desa Girimulyo, Desa Giriwungu, Desa Giriharjo, dan Desa Balong.
Desa Girisekar termasuk Desa Budaya yang mempunyai potensi kesenian dan upacara adat.
Benda cagar budaya yang ada di Kecamatan Panggang adalah Gua Penglik dan Gua Longop, periodisasinya Masa Kolonial, temuan arca.

2. Kesenian yang ada di Kecamatan Panggang adalah sebagai berikut :
-   Karawitan
Terdapat di Desa Girimulyo, Desa Girisekar, Desa Girikerto, dan Desa Giriwungu.
    Organisasi yang tertua adalah Madya Laras, alamatnya di Desa  Giriwungu, berdiri pada tahun 1972.
-   Ketoprak
Terdapat di Desa Girikerto, Desa Girimulyo, Desa Girisekar, dan di Desa Giriharjo.
    Organisasi yang tertua adalah Cempoko Mulyo, alamatnya di Desa  Girimulyo, berdiri pada tahun 1977.
-   Jatilan
Terdapat di Desa Giriharjo, organisasinya Sedya Widodo, berdiri pada tahun 1980.
-   Slawatan
Terdapat di Desa Girimulyo dan Desa Giriharjo.
Organisasi yang tertua adalah Slawatan, berdiri pada tahun 1966.
-   Srandul
Terdapat di Desa Giriwungu dan Desa Giriharjo.
    Organisasi yang tertua adalah Lestari Budoyo, alamatnya di Desa  Giriharjo, berdiri pada tahun 1971.
-   Kroncong
Terdapat di Desa Girisekar, organisasinya Gema Irama Muda, berdiri pada tahun 1994.

3. Upacara adat yang ada di Kecamatan Panggang adalah sebagai berikut  :
-   Upacara Sadran dan Tabur Benih
     Terdapat di Desa Giriharjo.   Waktu pelaksanaan Bulan Ruwah tanggal 25, setiap tahun.   Pelakunya masyarakat.
     Upacara sadranan sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa setelah panen raya, dan rasa kecintaan kepada Leluhur dengan doa bersama agar arwah-arwahnya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
-   Upacara Gumbregan
     Terdapat di Desa Girisekar.   Waktu pelaksanaannya Wuku gumbre tiap tahunnya jatuh pada Senin Wage (lembu), Rabu Legi (kerbau).   Pelakunya masyarakat.
     Selamatan untuk hewan yang sering digunakan oleh petani untuk mengolah sawah (kerbau dan sapi).
-   Upacara Membuka Cupu Panjala
     Terdapat di Desa Girisekar.   Waktu pelaksanaannya setahun sekali menjelang musim hujan dengan pasaran Kliwon.   Pelakunya masyarakat Girisekar.

POTENSI BUDAYA DI KECAMATAN SANDEN KABUPATEN BANTUL

1. Kecamatan Sanden terdiri dari empat desa yaitu Desa Gadingsari, Desa Gadingharjo, Desa Srigading, dan Desa Murtigading.
Desa Srigading termasuk Desa Budaya yang mempunyai potensi fisik dan non fisik.
Situs yang ada di Kecamatan Sanden adalah sebagai berikut  :
-   Situs Gunung Wingko
Lokasinya di Desa Srigading, periodisasi Masa Prasejarah, situs pemukiman di lingkungan pantai dengan temuan fragmen gerabah, keramik, perhiasan perunggu, dan senjata besi.
-   Situs Gunung Lanang
     Lokasinya di Desa Srigading Kecamatan Sanden.

2. Kesenian yang ada di Kecamatan Sanden adalah sebagai berikut :
-   Karawitan
Terdapat di Desa Gadingsari, Desa Murtigading, dan Desa Srigading.
    Organisasi yang tertua adalah Ngesti Wirama, alamatnya di Tegalsari Desa  Srigading, berdiri pada tahun 1952.
-   Ketoprak
Terdapat di Pucanganom I Desa Murtigading dan di Desa Gadingharjo.
-   Jatilan
Terdapat di Kenteng Desa Gadingsari, organisasinya Gading Manunggal, berdiri pada tahun 1954.
-   Slawatan
Terdapat di Desa Murtigading, Desa Srigading, dan Desa Gadingharjo.
Organisasi yang tertua adalah Sholawat Maulud, alamatnya di Pucanganom Desa Murtigading, berdiri pada tahun 1984.
-   Campursari
Terdapat di Ngepet Desa Srigading, organisasinya Bintang Samodra, berdiri pada tahun 1997.
-   Thek-thek / Orkes Bambu
Terdapat di Malangan Desa Srigading, organisasinya Sentral Domas, berdiri pada tahun 1989.

3. Upacara adat yang ada di Kecamatan Sanden adalah sebagai berikut  :
-   Merti Dusun
    Terdapat di Ngepet Desa Srigading.   Upacara bersih dusun dengan rangkaian acara  tumpengan dan pagelaran wayang kulit.
-   Kirab Tumuruning Mahesa Suro
    Terdapat di Desa Srigading, Pantai Samas, Sanden.   Pelaksanaannya Malam 1 Suro.   Upacara ini terdiri dari prosesi Jamasan Golek Kencono, Ritual menyambut Tahun Baru Jawa, Kirab Mahesa Suro, dan Nglabuh Sedekah.

POTENSI BUDAYA DI KECAMATAN SAPTOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

1. Kecamatan Saptosari terdiri dari tujuh desa yaitu Desa Krambilsawit, Desa Ngloro, Desa Jetis, Desa Kepek, Desa Kanigoro, Desa Monggol, dan Desa Planjan.
Upacara adat yang ada di Kecamatan Saptosari adalah Upacara Labuhan Laut Saptosari, alamatnya Kemadang Saptosari, waktu pelaksanaannya Malam tanggal 1 Syuro setiap tahun sekali, pelakunya masyarakat Baron, Kemadang, Saptosari.   Mohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui Penguasa Laut Selatan, dan agar diberi hasil yang banyak.   Prosesi upacara yaitu sesaji terlebih dahulu dibacakan doa oleh Juru Kunci dan bersama masyarakat menuju laut dengan iringan Gendhing Kebogiro.

2. Kesenian yang ada di Kecamatan Saptosari adalah sebagai berikut :
-   Karawitan
Terdapat di Desa Krambilsawit, Desa Monggol, Desa Ngloro, dan Desa Kepek.
    Organisasi yang tertua adalah Madya Laras, alamatnya di Desa Ngloro, berdiri pada tahun 1970.
-   Ketoprak
Terdapat di Desa Kepek, Desa Ngloro, dan Desa Krambilsawit.
    Organisasi yang tertua adalah Ketoprak Wareng, alamatnya di Desa  Kepek, berdiri pada tahun 1979.
-   Slawatan
Terdapat di Desa Kepek, Desa Monggol, dan Desa Planjan.
Organisasi yang tertua adalah Shalawat Nabi, alamatnya di Sumuren Desa  Kepek,
-   Thek-thek
Terdapat di Sawah Desa Monggol, organisasinya Rondha Asri, berdiri pada tahun 1942.
-   Reog
Terdapat di Desa Kepek, organisasinya Lestari Budoyo, berdiri pada tahun 1982.

POTENSI BUDAYA DI KECAMATAN TEMPEL KABUPATEN SLEMAN

1. Kecamatan Tempel terdiri dari delapan desa yaitu Desa Banyurejo, Desa Tambakrejo, Desa Sumberejo, Desa Pondokrejo, Desa Mororejo, Desa Margorejo, Desa Lumbungrejo, dan Desa Merdikarejo.
Desa Banyurejo termasuk Desa Budaya yang mempunyai potensi fisik dan non fisik.
Situs yang ada di Kecamatan Tempel adalah Situs Karang, lokasinya di Karang Desa Banyurejo, periodisasinya Masa Klasik, berupa sisa pondasi bangunan candi.


2. Kecamatan Tempel mempunyai potensi kesenian sebagai berikut :
-   Ketoprak
Terdapat di Desa Pondokrejo dan Desa Banyurejo.
    Organisasi yang tertua adalah PS Subur, alamatnya di Plambengan Desa  Banyurejo, berdiri pada tahun 1962.
-   Kuda Lumping
Terdapat di Desa Banyurejo, organisasi yang tertua adalah Santi Handoko Mudo, berdiri pada tahun 1989.
-   Jatilan
Terdapat di Margosono Desa Tambakrejo, organisasinya Turonggo Sakti, berdiri pada tahun 1985.
-   Karawitan
Terdapat di Gaten Desa Sumberejo dan di Mandan Desa Banyurejo.
-   Slawatan
Terdapat di Gadingan Desa Sumberejo dan di Karanggawang Desa Mororejo.
-   Kuntulan
Terdapat di Semampir Desa Tambakrejo, organisasinya Kuntulan Semampir, berdiri pada tahun 1972.

POTENSI BUDAYA DI KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN

1. Kecamatan Turi terdiri dari empat desa yaitu Desa Bangunkerto, Desa Donokerto, Desa Girikerto, dan Desa Wonokerto.
Desa Bangunkerto termasuk Desa Budaya yang mempunyai potensi fisik dan non fisik.
Situs yang ada di Kecamatan Cangkringan adalah Situs Ganggong, lokasinya di Desa Bangunkerto, periodisasi Masa Klasik, berupa sisa pondasi bangunan candi.

2. Potensi kesenian yang ada di Kecamatan Turi adalah sebagai berikut :
-   Karawitan
Terdapat di Desa Wonokerto, Desa Bangunkerto, dan Desa Donokerto.
    Organisasi yang tertua adalah Ngesti Budaya, alamatnya di Kembang Arum Desa  Donokerto, berdiri pada tahun 1980.
-   Ketoprak
Terdapat di Desa Girikerto, Desa Wonokerto, Desa Donokerto, dan Desa Bangunkerto.
    Organisasi yang tertua adalah Wono Budoyo, alamatnya di Jambutan Desa  Wonokerto, berdiri pada tahun 1972.
-   Jatilan
Terdapat di Desa Donokerto, Desa Wonokerto, dan Desa Bangunkerto.
Organisasi yang tertua adalah Bangun Krida Turonggo, alamatnya di Bangunsari Desa Bangunkerto, berdiri pada tahun 1960.
-   Kubrosiswo
Terdapat di Desa Bangunkerto.
Organisasi yang tertua adalah Kubrosiswo, alamatnya di Wonosari Desa Bangunkerto, berdiri pada tahun 1976.
-   Campursari
Terdapat di Desa Bangunkerto dan Desa Wonokerto.
Organisasi yang tertua adalah Sekar Kawuri, alamatnya di Bangunsari Desa Bangunkerto, berdiri pada tahun 1992.
-   Badui
Terdapat di Sempu Desa Wonokerto, organisasinya Badui, berdiri pada tahun 1962.

3. Upacara adat yang ada di Kecamatan Turi adalah Merti Bumi, lokasinya di Tunggularum Desa Wonokerto, pelaksanaannya setiap bulan Suro, upacara ini dimaksudkan untuk melakukan bersih desa.

Potensi Budaya di Kecamatan Bantul Kabupaten Bantul

Kecamatan Bantul terdiri dari lima desa yaitu Desa Bantul, Desa Ringinharjo, Desa Palbapang, Desa Trirenggo, dan Desa Sabdodadi.

Potensi kesenian yang ada di Kecamatan Bantul adalah sebagai berikut :

- Ketoprak
Terdapat di Desa Bantul, Desa Sabdodadi, dan Desa Trirenggo.
Organisasi tertua Hasto Karya Budoyo, terdapat di Desa Sabdodadi, berdiri pada tahun 1990.

- Slawatan
Terdapat di Desa Sabdodadi, organisasi tertua Mitaqul Janah, berdiri pada tahun 1905.

- Campursari
Terdapat di Desa Sabdodadi dan Desa Trirenggo.
Organisasi tertua Kuncup Mekar, terdapat di Desa Sabdodadi, berdiri pada tahun 1999.

- Karawitan
Terdapat di Desa Bantul, Desa Sabdodadi, Desa Trirenggo, Desa Ringinharjo, dan Desa Palbapang.
Organisasi tertua Marsudi Laras, terdapat di Desa Trirenggo, berdiri pada tahun 1979.

- Orkes Melayu
Terdapat di Desa Ringinharjo, organisasinya Omega.

- Macapat
Terdapat di Desa Sabdodadi, organisasinya Langen Lebdo Sworo, berdiri pada tahun 1997.

- Keroncong
Terdapat di Badegan Desa Bantul, organisasinya Bina Warga, berdiri pada tahun 1986.

- Reog
Terdapat di Desa Palbapang, organisasinya Tajem Budoyo.

Potensi Budaya di Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman

1. Kecamatan Minggir terdiri dari lima desa yaitu Desa Sendangarum, Desa Sendangmulyo, Desa Sendangagung, Desa Sendangsari, dan Desa Sendangrejo.
Desa Sendangmulyo termasuk salah satu Desa Budaya yang mempunyai potensi wisata alam dan kerajinan bambu serta kesenian.
Benda cagar budaya yang ada di Kecamatan Minggir adalah Situs Punden, lokasinya di Desa Sendangrejo, periodisasinya Masa Klasik, berupa sisa pondasi bangunan candi.

2. Potensi kesenian yang ada di Kecamatan Minggir adalah sebagai berikut :
- Jatilan
Terdapat di Desa Sendangsari, Desa Sendangmulyo, dan Desa Sendangagung.
Organisasi tertua Krida Anom, terdapat di Tengahan IX Desa Sendangagung, berdiri pada tahun 1984.
- Karawitan
Terdapat di Desa Sendangsari, Desa Sendangmulyo, Desa Sendangagung, dan Sendangrejo.
Organisasi tertua Sekar Madya, terdapat di Minggir II Desa Sendangagung, berdiri pada tahun 1960.
- Slawatan
Terdapat di Desa Sendangsari, Desa Sendangmulyo, Desa Sendangagung, dan Desa Sendangrejo.
Organisasi tertua Nunggal Karsa, terdapat di Krompakan Desa Sendangmulyo, berdiri pada tahun 1967.
- Campursari
Terdapat di Desa Sendangmulyo, Desa Sendangagung, dan Desa Sendangrejo.
Organisasi tertua Asih Tresna, terdapat di Ngemplak Desa Sendangmulyo, berdiri pada tahun 1998.
- Ketoprak
Terdapat di Desa Sendangagung, organisasi tertua Sekar Madya, terdapat di Minggir Desa Sendangagung, berdiri pada tahun 1979.
- Srandul
Terdapat di Desa Sendangrejo, organisasinya Bambu Wirama, terdapat di Klisat Desa Sendangrejo, berdiri pada tahun 1993.
- Hadrah
Terdapat di Parakan Desa Sendangsari, organisasinya Hadrah.

3. Upacara adat yang ada di Kecamatan Minggir adalah Upacara Adat Tunggul Wulung.
Terdapat di Tengahan Desa Sendangagung, pelaksanaannya Jumat Pon sekitar bulan Agustus, pelakunya Trah Juru Kunci dan masyarakat Dusun Tengahan.
Ucapan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberi rejeki dan dihindarkan dari malapetaka serta menghormati Ki Ageng Tunggul Wulung sekeluarga.

Potensi Budaya di Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul

Kecamatan Pandak terdiri dari empat desa yaitu Desa Caturharjo, Desa Triharjo, Desa Gilangharjo, dan Desa Wijirejo.
Potensi kesenian yang ada di Kecamatan Pandak adalah sebagai berikut :

- Karawitan
Terdapat di Desa Triharjo, Desa Gilangharjo, dan Desa Caturharjo.
Organisasi tertua Ngesti Tunggal, terdapat di Jetis Bajang, Daleman, Desa Gilangharjo, berdiri pada tahun 1985.

- Ketoprak
Terdapat di Desa Triharjo dan Desa Wijirejo.
Organisasi tertua Cipto Budoyo, terdapat di Bajang Desa Wijirejo, berdiri pada tahun 1989.

- Reog
Terdapat di Desa Triharjo, Desa Wijirejo, dan Desa Caturharjo.
Organisasi tertua Paguyuban Suka Seni, terdapat di Gumulan Desa Caturharjo, berdiri pada tahun 1985.

- Jathilan
Terdapat di Ngabean Desa Triharjo, organisasinya Timbul Budoyo, berdiri pada tahun 1987.

- Macapat
Terdapat di Desa Triharjo dan Desa Gilangharjo.
Organisasi tertua Lebdo Mardoyo, terdapat di Krekah Desa Gilangharjo, berdiri pada tahun 1988.

- Campursari
Terdapat di Desa Triharjo dan Desa Gilangharjo.
Organisasi tertua Sido Laras, terdapat di Daleman Desa Gilangharjo, berdiri pada tahun 1998.

2. Upacara adat yang ada di Kecamatan Pandak adalah Upacara Nyadran Wijirejo.
Alamatnya Desa Wijirejo Kecamatan Pandak, waktu pelaksanaan bulan Ruah tanggal 20, dilaksanakan setahun sekali, pelakunya Masyarakat Wijirejo.
Upacara permohonan  kepada Tuhan Yang Maha Esa agar para leluhur terutama Panembahan Bodo diampuni semua dosa-dosanya dan diterima disisi Nya serta masyarakat diberi keselamatan, murah rejeki, pelaksanaan di Bangsal Panembahan Bodo.

Potensi Budaya di Kecamatan Semin Kabupaten Gunungkidul

1. Kecamatan Semin terdiri dari sepuluh desa yaitu Desa Kalitekuk, Desa Kemejing, Desa Bulurejo, Desa Sumberejo, Desa Bendung, Desa Candirejo, Desa Rejosari, Desa Karangsari, Desa Pundungsari, dan Desa Semin.
Benda cagar budaya yang ada di Kecamatan Semin adalah sebagai berikut  :
- Candi Risan, lokasinya di Desa Candirejo, periodisasinya Masa Klasik.   Temuan : arca awalokitecwara, makara dua buah, struktur candi.
- Kali Oyo, lokasinya di Semin, periodisasinya Masa Prasejarah, berupa bentangan sungai dengan temuan alat-alat batu.

2. Potensi kesenian yang ada di Kecamatan Semin adalah sebagai berikut :

- Karawitan
Terdapat di Desa Kemejing, Desa Bendung, dan Desa Sumberejo.
Organisasi tertua Rini Raras, terdapat di Desa Bendung, berdiri pada tahun 1972.

- Ketoprak
Terdapat di Desa Bulurejo, organisasinya Waringin Mudho, berdiri pada tahun 1980.

- Ketek Ogleng
Terdapat di Desa Karangsari, organisasinya Mayang Karo, berdiri pada tahun 1990.

- Reog
Terdapat di Durem Desa Karangsari, organisasinya Mekar Sari, berdiri pada tahun 1990.

3. Upacara adat yang ada di Kecamatan Semin adalah Rasulan / Sadranan.
Terdapat di Desa Kalitekuk, Desa Kemejing, Desa Bulurejo, Desa Sumberejo, Desa Bendung, Desa Candirejo, Desa Rejosari, Desa Karangsari, Desa Pundungsari, dan Desa Semin.
Pelaksanaannya antara bulan Suro dan Sapar, setelah panen selesai, pelakunya masyarakat desa.

Potensi Budaya di Kecamatan Sleman Kabupaten Sleman

1. Kecamatan Sleman terdiri dari lima desa yaitu Desa Caturharjo, Desa Triharjo, Desa Tridadi, Desa Pandowoharjo, dan Desa Trimulyo.
Benda cagar budaya yang ada di Kecamatan Sleman adalah Situs Karangtanjung, Situs Jetis, Situs Miring, Situs Malang, Situs Jodog, dan Candi Wadas.   Periodisasinya masa klasik, berupa sisa pondasi bangunan candi.

2. Potensi kesenian yang ada di Kecamatan Sleman adalah sebagai berikut :

- Karawitan
Terdapat di Desa Caturharjo, Desa Triharjo, Desa Tridadi, dan Desa Pandowoharjo.
Organisasi tertua Marga Rukun, terdapat di Plalangan Desa Pandowoharjo, berdiri pada tahun 1981.

- Ketoprak
Terdapat di Desa Caturharjo, Desa Triharjo, dan Desa Pandowoharjo.
Organisasi tertua PS Bayu, terdapat di Pajangan Desa Pandowoharjo, berdiri pada tahun 1965.

- Larasmadya
Terdapat di Desa Caturharjo, Desa Triharjo, dan Desa Tridadi.
Organisasi tertua Sangrahan, terdapat di Pangukan Desa Tridadi, berdiri pada tahun 1973.

- Slawatan
Terdapat di Desa Caturharjo dan Desa Triharjo.
Organisasi tertua Catur Daru Salam, terdapat di Kleben Desa Caturharjo, berdiri pada tahun 1951.

- Keroncong
Terdapat di Desa Triharjo, organisasi tertua Bravisima, terdapat di Murangan Desa Triharjo, berdiri pada tahun 1999.

- Campursari
Terdapat di Desa Caturharjo dan Desa Triharjo.
Organisasi tertua Mekar Kesuma, terdapat di Murangan Desa Triharjo, berdiri pada tahun 1995.

Potensi Budaya di Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunungkidul

1. Kecamatan Gedangsari terdiri dari tujuh desa yaitu Desa Hargomulyo, Desa Mertelu, Desa Watugajah, Desa Sampang, Desa Serut, Desa Ngalang, dan Desa Tegalrejo.
      Upacara adat yang ada di Kecamatan Gedangsari adalah sebagai berikut :

- Rasulan Gubug Gede
Lokasinya di Pengonan Gubug Gede, Desa Ngalang.
    Waktunya bulan Juli / Agustus, Ruwah / Rejeb.

- Rasulan / Sadranan
Lokasinya di Desa Hargomulyo, Desa Mertelu, Desa Watugajah, Desa Sampang, Desa Serut, dan Desa Tegalrejo.
    Waktunya antara bulan Suro dan Sapar, setelah panen selesai, pelaksananya masyarakat desa.

2. Potensi kesenian yang ada di Kecamatan Gedangsari adalah sebagai berikut :

-    Karawitan, terdapat di  :
Desa Ngalang, organisasinya Ngudi Laras, Ngesti Laras, Laras Wati, dan Rasa Manunggal.
Desa Mertelu, organisasinya Ngudi Laras dan Krido Mudo.
Desa Sampang, organisasinya Laraswati, Ngriptolaras, dan Larasati.
Desa Watugajah, organisasinya Larasmadya.
Desa Serut, organisasinya Ngesti Budoyo dan Niti Laras.
Desa Tegalrejo, organisasinya Setyo Laras, Madyo Laras, dan Ngudi Laras.

-    Terbangan
Terdapat di Desa Tegalrejo, organisasinya Dhikir Maulud.

- Jathilan
Terdapat di Jetis, Desa Hargomulyo, organisasinya Turonggo Madya Budaya.

Potensi Budaya di Kecamatan Nglipar Kabupaten Gunungkidul

1. Kecamatan Nglipar terdiri dari tujuh desa yaitu Desa Natah, Desa Pilangrejo, Desa Kedungpoh, Desa Pengkol, Desa Kedungkeris, Desa Katongan, dan Desa  Nglipar.

Potensi kesenian yang ada di Kecamatan Nglipar adalah sebagai berikut :

- Karawitan
Terdapat di Desa Kedungpoh, Desa Katongan, Desa Pilangrejo, Desa Pengkol, dan Desa Nglipar.
Organisasi tertua Mardi Laras, terdapat di Desa Pilangrejo, berdiri pada tahun 1970.

- Slawatan
Terdapat di Desa Pilangrejo, organisasi tertua Dikir Mulud, berdiri pada tahun 1957.

- Terbangan
Terdapat di Desa Kedungpoh, organisasinya Wirama Laras, berdiri pada tahun 1989.

- Ketoprak
Terdapat di Sriten Desa Pilangrejo, organisasinya Harga Budoyo, berdiri pada tahun 1978.

- Reog
Terdapat di Desa Kedungpoh, Desa Katongan, Desa Pilangrejo, dan Desa Pengkol.
Organisasi tertua Raja Budaya, terdapat di Desa Pilangrejo, berdiri pada tahun 1975.

- Cokekan
Terdapat di Nglebak Desa Katongan, organisasinya Manunggal Setyo, berdiri pada tahun 1980.

2. Upacara adat yang ada di Kecamatan Nglipar adalah Rasulan / Sadranan.
Terdapat di Desa Natah, Desa Pilangrejo, Desa Kedungpoh, Desa Pengkol, Desa Kedungkeris, Desa Katongan, dan Desa  Nglipar.   Pelaksanaannya antara bulan Suro dan Sapar, setelah panen selesai, pelakunya masyarakat desa.

Potensi Budaya di Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulonprogo

1. Kecamatan Samigaluh terdiri dari tujuh desa yaitu Desa Kebonharjo, Desa Banjarsari, Desa Purwoharjo, Desa Gerbosari, Desa Ngargosari, Desa Pagerharjo, dan Desa Sidoharjo.
Desa Pagerharjo adalah salah satu Desa Budaya yang mempunyai potensi kesenian cukup banyak.
Benda cagar budaya yang ada di Kecamatan Samigaluh adalah Situs Pringtali, terdapat di Pringtali Desa Kebonharjo, periodisasinya Masa Klasik, berupa pondasi bangunan candi.

2. Potensi kesenian yang ada di Kecamatan Samigaluh adalah sebagai berikut :
- Jatilan
Terdapat di Desa Gerbosari dan Desa Pagerharjo.
Organisasi tertua Mudho Budoyo, terdapat di Jeruk Desa Gerbosari, berdiri pada tahun 1978.
- Karawitan
Terdapat di Desa Pagerharjo, Desa Ngargosari, Desa Sidoharjo, dan Desa Purwoharjo.
Organisasi tertua Eka Manunggal, terdapat di Jethis Desa Pagerharjo, berdiri pada tahun 1951.
- Ketoprak
Terdapat di Desa Gerbosari, Desa Pagerharjo, Desa Banjarsari, Desa Ngargosari, dan Desa Purwoharjo.
Organisasi tertua Sedyabudoyo, terdapat di Mandalo Desa Pagerharjo, berdiri pada tahun 1960.
- Lengger
Terdapat di Desa Pagerharjo, organisasi tertua Indratirta, terdapat di Nglingga Desa Pagerharjo, berdiri pada tahun 1938.
- Slawatan
Terdapat di Desa Gerbosari, Desa Pagerharjo, Desa Ngargosari, dan Desa Kebonharjo.
Organisasi tertua Sunah Nabi, terdapat di Jaringan Desa Kebonharjo, berdiri pada tahun 1940.

3. Upacara adat yang ada di Kecamatan Samigaluh adalah Barithon.
Terdapat di Sawan, Karang, Desa Gerbosari, pelaksanaannya Jumat Kliwon setelah panen raya, pelakunya masyarakat desa.
Upacara sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan meningkatkan perhargaan terhadap hewan ternak yang berupa sesaji ketupat, penghormatan terhadap ternak, dan pentas kesenian.

Potensi Budaya di Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulonprogo

1. Kecamatan Sentolo terdiri dari delapan desa yaitu Desa Demangrejo, Desa Srikayangan, Desa Tuksono, Desa Salamrejo, Desa Sukoreno, Desa Kaliagung, Desa Sentolo, dan Desa Banguncipto.
Desa Sukoreno adalah salah satu Desa Budaya yang mempunyai potensi sentra kerajinan bambu dan anyaman serta kesenian.

2. Potensi kesenian yang ada di Kecamatan Sentolo adalah sebagai berikut :
- Jatilan
Terdapat di Desa Salamrejo, Desa Srikayangan, Desa Tuksono, Desa Demangrejo, Desa Banguncipto, Desa Kaliagung, Desa Sentolo, dan Desa Sukoreno.
Organisasi tertua Turangga Muda, terdapat di Karangpatihan Desa Demangrejo, berdiri pada tahun 1930.
- Karawitan
Terdapat di Desa Salamrejo, Desa Tuksono, Desa Demangrejo, Desa Banguncipto, Desa Kaliagung, Desa Sentolo, dan Desa Sukoreno.
Organisasi tertua Muda Baroto, terdapat di Banaran Kidul Desa Banguncipto, berdiri pada tahun 1948.
- Ketoprak
Terdapat di Desa Salamrejo, Desa Srikayangan, Desa Tuksono, Desa Banguncipto, Desa Kaliagung, Desa Sentolo, dan Desa Sukoreno.
Organisasi tertua Ketoprak Siwalan, terdapat di Siwalan Desa Sentolo, berdiri pada tahun 1950.
- Reog
Terdapat di Desa Srikayangan dan Desa Tuksono.   Organisasi tertua Reog Tri Manunggal, terdapat di Panjul Desa Srikayangan, berdiri pada tahun 1992.
- Oglek
Terdapat di Desa Salamrejo, Desa Srikayangan, Desa Tuksono, Desa Demangrejo,  Desa Sentolo, dan Desa Sukoreno.
Organisasi tertua Langen Budaya, terdapat di Taruban Wetan Desa Tuksono, berdiri pada tahun 1950.
- Slawatan
Terdapat di Desa Salamrejo, Desa Srikayangan, Desa Tuksono, Desa Demangrejo, Desa Banguncipto, Desa Kaliagung, Desa Sentolo, dan Desa Sukoreno.
Organisasi tertua Slawatan Bulak, terdapat di Bulak Desa Tuksono, berdiri pada tahun 1932.
- Campursari
Terdapat di Desa Srikayangan dan Desa Sentolo.
Organisasi tertua Sekar Manis, terdapat di Dlaban Desa Sentolo, berdiri pada tahun 1998.
- Qasidah
Terdapat di Desa Banguncipto dan Desa Sentolo.
Organisasi tertua Qasidah Malangan, terdapat di Malangan Desa Sentolo, berdiri pada tahun 1962.
- Keroncong
Terdapat di Desa Sentolo dan Desa Sukoreno.
Organisasi tertua Irama Senja, terdapat di Pengangan Desa Sentolo, berdiri pada tahun 1983.
- Rodat
Terdapat di Desa Tuksono dan Desa Demangrejo.
Organisasi tertua Rodat Kalisoka, terdapat di Kalisoka Desa Tuksono, berdiri pada tahun 1960.
- Kobrasiswa
Terdapat di Jetak Desa Sentolo, organisasinya Kobrasiswa Jetak, berdiri pada tahun 1994.

3. Potensi upacara adat yang ada di Kecamatan Sentolo adalah sebagai berikut :
- Upacara Bersih Dusun Tuksono
Terdapat di Desa Tuksono, waktu pelaksanaan bulan Besar, hari dan pasaran tidak tetap dan dilaksanakan satu tahun sekali, pelakunya masyarakat Tuksono.
Upacara mboyong Mbok Sri atau Dewi Padi dari wiwit (methik) dengan selamatan kemudian dibawa pulang (pedaringan).   Setelah panen dengan mboyong Mbok Sri warga mengadakan syukuran kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui Eyang Kertayuda (Cikal bakal Tuksono) agar diberi keselamatan dan apa yang diinginkan dapat terkabul.
- Upacara Saparan Banguncipto
Terdapat di Desa Banguncipto, waktu pelaksanaan bulan Sapar, Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon setiap tahun sekali, pelakunya masyarakat Sorogenen.   Upacara dilaksanakan di Sorogenen, merupakan petilasan Kyai / Nyai Sorogeni Surani istri dari Blambangan yang menetap disitu.   Sorogenen berada di Gunung Karang.   Maksud upacara mengucapkan sedekah di Petilasan.

Potensi Budaya di Kecamatan Wates Kabupaten Kulonprogo

Kecamatan Wates terdiri dari delapan desa yaitu Desa Karangwuni, Desa Sogan, Desa Kulwaru, Desa Ngestiharjo, Desa Bendungan, Desa Triharjo, Desa Giripeni, dan Desa Wates.

Potensi kesenian yang ada di Kecamatan Wates adalah sebagai berikut :

- Jatilan
Terdapat di Desa Bendungan dan Desa Sogan.
Organisasi tertua Margoreno, terdapat di Desa Sogan, berdiri pada tahun 1985.

- Karawitan
Terdapat di Desa Ngestiharjo, Desa Sogan, Desa Kulwaru, Desa Karangwuni, dan Desa Wates.
Organisasi tertua Sinar Budaya, terdapat di Desa Kulwaru, berdiri pada tahun 1973.

- Ketoprak
Terdapat di Desa Sogan, Desa Karangwuni, Desa Wates, dan Desa Triharjo.
Organisasi tertua Pantai Muda Budaya, terdapat di Desa Karangwuni, berdiri pada tahun 1980.

- Macapat
Terdapat di Desa Ngestiharjo, Desa Giripeni, dan Desa Wates.
Organisasi tertua Granti, terdapat di Desa Ngestiharjo, berdiri pada tahun 1986.

- Slawatan
Terdapat di Desa Ngestiharjo, Desa Sogan, Desa Kulwaru, Desa Karangwuni, Desa Triharjo, dan Desa Giripeni.
Organisasi tertua Al Maulud, terdapat di Kalikepek Desa Giripeni, berdiri pada tahun 1970.

- Qasidah
Terdapat di Desa Sogan, Desa Triharjo, dan Desa Wates.
Organisasi tertua Al Hidayah, terdapat di Terbah Desa Wates, berdiri pada tahun 1987.

- Campursari
Terdapat di Desa Sogan, Desa Bendungan, Desa Triharjo, dan Desa Wates.
Organisasi tertua Tri Tunggal, terdapat di Desa Triharjo, berdiri pada tahun 1997.

- Rodat
Terdapat di Kewirun Desa Kulwaru, organisasinya Dullah Sayuti, berdiri pada tahun 1988.

- Berjanjen
Terdapat di Desa Kulwaru dan Desa Giripeni.
Organisasi tertua Al Fatah, terdapat di Kedungpri Desa Giripeni, berdiri pada tahun 1985.

Potensi Budaya di Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulonprogo

1. Kecamatan Kalibawang terdiri dari empat desa yaitu Desa Banjararum, Desa Banjarasri, Desa Banjarharjo, dan Desa Banjaroya.
Desa Banjarharjo adalah salah satu Desa Budaya yang mempunyai potensi benda cagar budaya Makam Nyi Ageng Serang, periodisasinya Masa Kolonial, dan potensi kesenian.

2. Potensi kesenian yang ada di Kecamatan Kalibawang adalah sebagai berikut  :
- Jatilan
Terdapat di Desa Banjararum, Desa Banjarharjo, Desa Banjarasri, dan Desa Banjaroya.
Organisasi tertua Boro Suci, terdapat di Boro Desa Banjarasri, berdiri pada tahun 1970.
- Karawitan
Terdapat di Desa Banjarharjo, Desa Banjaroya, Desa Banjararum, dan Desa Banjarasri.
Organisasi tertua Margosuko, terdapat di Duren Sawit Desa Banjaroya, berdiri pada tahun 1977.
- Ketoprak
Terdapat di Desa Banjarasri, Desa Banjaroya, Desa Banjararum, dan Desa Banjarharjo.
Organisasi tertua Eko Prasetyo, terdapat di Gonosari Desa Banjarasri, berdiri pada tahun 1977.
- Macapatan
Terdapat di Demangan Desa Banjarharjo, organisasinya Mardi Sworo, berdiri pada tahun 1989.
- Slawatan
Terdapat di Desa Banjararum, Desa Banjarasri, Desa Banjarharjo, dan Desa Banjaroya.
Organisasi tertua Setrek, terdapat di Tanjung Desa Banjaroya, berdiri pada tahun 1971.
- Kubrosiswo
Terdapat di Desa Banjaroya dan Desa Banjarharjo.
Organisasi tertua Tunas Muda, terdapat di Demangan Desa Banjarharjo, berdiri pada tahun 1983.
- Campursari
Terdapat di Desa Banjaroya, Desa Banjararum, dan Desa Banjarharjo.
Organisasi tertua Sekar Mudo, terdapat di Duwet I Desa Banjarharjo, berdiri pada tahun 1997.
- Srandul
Terdapat di Cikalan Desa Banjarharjo, organisasinya Srandul Boyongan, berdiri pada tahun 1970.

3. Upacara adat yang ada di Kecamatan Kalibawang adalah upacara yang ada di Sendangsono Desa Banjaroya Kecamatan Kalibawang, pelaksanaannya bulan Mei, organisasi pelaksananya Gereja Katholik Sendangsono dan pemeluk Agama Katholik.  

Potensi Budaya di Kecamatan Kokap Kabupaten Kulonprogo

1. Kecamatan Kokap terdiri dari lima desa yaitu Desa Hargomulyo, Desa Hargorejo, Desa Hargowilis, Desa Kalirejo, dan Desa Hargotirto.
Desa Hargomulyo adalah salah satu Desa Budaya yang mempunyai potensi sentra kerajinan angklung, sentra pakaian ketoprak dan potensi kesenian.
Benda cagar budaya yang ada di Kecamatan Kokap adalah Petilasan Gonotirto lokasinya di Desa Hargotirto, Petilasan Sunan Geseng  lokasinya di Desa Hargorejo, dan Makam Pangeran Joyokusumo lokasinya di Desa Kalirejo.

2. Potensi kesenian yang ada di Kecamatan Kokap adalah sebagai berikut :
- Jatilan
Terdapat di Desa Hargomulyo, Desa Hargorejo, Desa Hargowilis, Desa Kalirejo, dan Desa Hargotirto.
Organisasi tertua Langen Krida Turangga, terdapat di Kriyan Desa Hargorejo, berdiri pada tahun 1948.
- Karawitan
Terdapat di Desa Hargowilis, Desa Kalirejo, dan Desa Hargomulyo.
Organisasi tertua Laras Madyo, terdapat di Plampang II Desa Kalirejo, berdiri pada tahun 1984.
- Ketoprak
Terdapat di Desa Hargotirto, Desa Hargowilis, Desa Kalirejo, dan Desa Hargomulyo.
Organisasi tertua Mardi Santoso, terdapat di Clapar Desa Hargowilis, berdiri pada tahun 1951.
- Gejog Lesung
Terdapat di Tangkisan I Desa Hargomulyo, organisasinya Ngudi Lestari, berdiri pada tahun 1995.
- Slawatan
Terdapat di Desa Hargomulyo, Desa Hargorejo, Desa Hargowilis, Desa Kalirejo, dan Desa Hargotirto.
Organisasi tertua Ngudi Budoyo, terdapat di Tangkisan I Desa Hargomulyo, berdiri pada tahun 1950.
- Incling
Terdapat di Desa Hargomulyo, Desa Hargorejo, dan Desa Hargowilis.
Organisasi tertua Langen Budaya, terdapat di Pripih Desa Hargomulyo, berdiri pada tahun 1967.
- Angguk
Terdapat di Desa Hargomulyo, organisasi tertua Al Mukmin, berdiri pada tahun 1972.
- Campursari
Terdapat di Desa Hargomulyo dan Desa Hargotirto.
Organisasi tertua Madya Laras, terdapat di Segajih Desa Hargotirto, berdiri pada tahun 2000.

3. Upacara adat yang ada di Kecamatan Kokap adalah sebagai berikut  :
- Upacara Kalibuka
Terdapat di Desa Kalirejo, waktu pelaksanaan bulan Sapar Selasa Kliwon, setiap tahun sekali, pelakunya masyarakat Desa Kalirejo.
Upacara yang berkaitan dengan legenda Sunan Kalijaga yang melempar tusuk sate sehingga tumbuh menjadi serumpun bambu (Pring Gedhe).   Upacara berupa kenduri dengan sesaji wedhus kendit.
- Upacara Rebo Wekasan
Terdapat di Desa Hargowilis, waktu pelaksanaan bulan Sapar hari Rabu terakhir (wekasan) setiap tahun sekali, pelakunya masyarakat Desa Hargowilis.
Tokoh yang dimitoskan sebagai cikal bakal desa tersebut yaitu Syeh Bandiman, Ki Patih Malangganjur dan Ki Banyubiru.   Pelaksanaan di rumah Kadus setempat dengan tahlilan, dengan maksud agar diberi berkah, keselamatan dan murah rezeki dari Tuhan Yang Maha Esa.

Potensi Budaya di Kecamatan Ngawen Kabupaten Gunungkidul

1. Kecamatan Ngawen terdiri dari enam desa yaitu Desa Tancep, Desa Sambirejo, Desa Jurangjero, Desa Kampung, Desa Beji, dan Desa Watusigar.

Potensi kesenian yang ada di Kecamatan Ngawen adalah sebagai berikut  :
- Campursari
Terdapat di Desa Sambirejo, organisasinya Langen Kusuma, berdiri pada tahun 1997.
- Karawitan
Terdapat di Desa Watusigar, Desa Kampung, Desa Beji, dan Desa Jurangjero.
Organisasi tertua Hargo Laras, terdapat di Duren Desa Kampung, berdiri pada tahun 1970.
- Ketoprak
Terdapat di Desa Watusigar, organisasinya Ngudi Budi, berdiri pada tahun 1975.
- Terbangan
Terdapat di Kepel Desa Kampung, organisasinya Laras Madya, berdiri pada tahun 1975.
- Cokekan
Terdapat di Desa Sambirejo, organisasinya Nglaras Wiromo, berdiri pada tahun 1977.
- Rinding Gumbeng
Terdapat di Duren Desa Beji, organisasinya Ngluri Seni, berdiri pada tahun 1980.
- Musik Bambu
Terdapat di Desa Tancep dan Desa Kampung.
Organisasi tertua Arumba, terdapat di Tempuran Desa Kampung, berdiri pada tahun 1986.
- Reog
Terdapat di Desa Jurangjero dan Desa Kampung.
Organisasi tertua Wira Jaya, terdapat di Jambu Desa Jurangjero.

2. Upacara adat yang ada di Kecamatan Ngawen adalah Rasulan / Sadranan, lokasinya di Desa Tancep, Desa Sambirejo, Desa Jurangjero, Desa Kampung, Desa Beji, dan Desa Watusigar.   Pelaksanaannya antara bulan Suro dan Sapar, setelah panen selesai, pelakunya masyarakat desa.

Potensi Budaya di Kecamatan Pajangan Kabupaten Bantul

1. Kecamatan Pajangan terdiri dari tiga desa yaitu Desa Triwidadi, Desa Sendangsari, dan Desa Guwosari.
Desa Triwidadi adalah salah satu Desa Budaya yang mempunyai potensi sentra industri emping mlinjo, kesenian, dan tradisi masyarakat.
Benda cagar budaya yang ada di Kecamatan Pajangan adalah Gua Selarong, terdapat di Desa Guwosari, periodisasinya Masa Kolonial.   Pernah dipakai sebagai salah satu tempat persinggahan Pangeran Diponegoro.

2. Potensi kesenian yang ada di Kecamatan Pajangan adalah sebagai berikut  :
- Jatilan
Terdapat di Desa Triwidadi dan Desa  Sendangsari.
Organisasi tertua Wahyu Budoyo Asri, terdapat di Jojoran Wetan Desa Triwidadi, berdiri pada tahun 1972.
- Karawitan
Terdapat di Desa Sendangsari dan Desa Triwidadi.
Organisasi tertua Banyu Bening, terdapat di Mangir Desa Sendangsari, berdiri pada tahun 1995.
- Ketoprak
Terdapat di Butuh Lor Desa Triwidadi, organisasinya Wahyu Tejo Suro, berdiri pada tahun 1990.
- Rodat
Terdapat di Dukuh Desa Guwosari, organisasinya Bintang Sembilan, berdiri pada tahun 1983.
- Slawatan
Terdapat di Desa Guwosari, Desa Triwidadi, dan Desa Sendangsari.
Organisasi tertua Nurul Iman, terdapat di Kentholan Kidul Desa Guwosari, berdiri pada tahun 1975.

3. Upacara adat yang ada di Kecamatan Pajangan adalah sebagai berikut  :
- Nyadranan Makam Sewu
Lokasinya di Makam Sewu Desa Sendangsari, pelaksanaannya hari Senin terakhir bulan Ruwah.   Upacara adat desa untuk menghormati arwah leluhur yang berupa kenduri ketan kolak apem dan penyelenggaraan pasar rakyat.
- Upacara Merti Dusun Krebet
Lokasinya di Dusun Krebet Desa Sendangsari, pelaksanaannya pada bulan Jumadilakir setiap hari Sabtu.   Bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rezeki yang dikaruniakan Nya.

Potensi Budaya di Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulonprogo

1. Kecamatan Pengasih terdiri dari tujuh desa yaitu Desa Tawangsari, Desa Karangsari, Desa Kedungsari, Desa Margosari, Desa Pengasih, Desa Sendangsari, dan Desa Sidomulyo.
Desa Sendangsari adalah salah satu Desa Budaya yang mempunyai potensi sentra kerajinan bambu dan sabut kelapa dan potensi kesenian.

2. Potensi kesenian yang ada di Kecamatan Pengasih adalah sebagai berikut  :
- Jatilan
Terdapat di Desa Sendangsari, Desa Tawangsari, Desa Kedungsari, Desa Margosari, Desa Pengasih, dan Desa Karangsari.
Organisasi tertua Manunggal Cipto, terdapat di Gegunung Desa Sendangsari, berdiri pada tahun 1970.
- Karawitan
Terdapat di Desa Sendangsari, Desa Tawangsari, Desa Margosari, dan Desa Pengasih.
Organisasi tertua Sri Mudo Tomo, terdapat di Paingan Desa Sendangsari, berdiri pada tahun 1952.
- Ketoprak
Terdapat di Desa Sendangsari, Desa Margosari, Desa Pengasih, Desa Sidomulyo, dan Desa Kedungsari.
Organisasi tertua Kridho Mudho, terdapat di Mrunggi Desa Sendangsari, berdiri pada tahun 1955.
- Panjidor
Terdapat di Blubuk Desa Sendangsari, organisasinya Nur Amin, berdiri pada tahun 1989.
- Slawatan
Terdapat di Desa Sendangsari, Desa Tawangsari, Desa Kedungsari, Desa Margosari, Desa Karangsari, Desa Sidomulyo, dan Desa Pengasih.
Organisasi tertua Pendem, terdapat di Pendem Desa Sidomulyo, berdiri pada tahun 1950.
- Incling
Terdapat di Desa Sendangsari, Desa Sidomulyo, dan Desa Kedungsari.
Organisasi tertua Tanggulangin, terdapat di Tanggulangin Desa Sidomulyo, berdiri pada tahun 1977.

3. Upacara adat yang ada di Kecamatan Pengasih adalah Upacara Ngrapyak Sendang, alamatnya Gondangan Desa Sidomulyo, pelaksanaannya hari Jumat Kliwon pukul 12.30 WIB bulan dan tanggalnya tidak tentu, pelakunya masyarakat Gondangan.
Upacara selamatan yaitu permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui penunggu Sendang Raden Ayu Ambar Wungu dan penunggu punden Paroman yaitu Raden Bagus Damarjati.

Potensi Budaya di Kecamatan Seyegan Kabupaten Sleman

1. Kecamatan Seyegan terdiri dari lima desa yaitu Desa Margoluwih, Desa Margodadi, Desa Margokaton, Desa Margomulyo, dan Desa Margoagung.
Benda cagar budaya yang ada di Kecamatan Seyegan adalah Situs Klaci, terdapat di  Desa Margoluwih, periodisasinya Masa Klasik, berupa sisa pondasi bangunan candi.

2. Potensi kesenian yang ada di Kecamatan Seyegan adalah sebagai berikut  :
- Jatilan
Terdapat di Desa Margomulyo, Desa Margodadi, Desa Margoluwih, dan Desa Margoagung.
Organisasi tertua Turangga Budaya, terdapat di Tegal Gentan Desa Margoagung, berdiri pada tahun 1950.
- Karawitan
Terdapat di Desa Margodadi, Desa Margoluwih, Desa Margoagung, dan Desa Margokaton.
Organisasi tertua Adhem Ayem, terdapat di Krapyak Desa Margoagung, berdiri pada tahun 1980.
- Ketoprak
Terdapat di Desa Margomulyo, Desa Margodadi, dan Desa Margoagung.
Organisasi tertua Mudha Wirama, terdapat di Kesuran Desa Margodadi, berdiri pada tahun 1949.
- Emprak
Terdapat di Ngentak Desa Margoluwih, organisasinya Mardi Laras, berdiri pada tahun 1970.
- Slawatan
Terdapat di Desa Margomulyo, Desa Margoluwih, Desa Margoagung, dan Desa Margokaton.
Organisasi tertua Maulud, terdapat di Klinyo Desa Margoluwih, berdiri pada tahun 1938.
- Campursari
Terdapat di Desa Margomulyo dan Desa Margoluwih.
Organisasi tertua Tunas Harapan, terdapat di Gerjen Desa Margomulyo, berdiri pada tahun 1987.

3. Upacara adat yang ada di Kecamatan Seyegan adalah sebagai berikut  :
- Bersih Desa Tuk Si Bedhug
Terdapat di Mranggen Desa Margodadi, pelaksanaannya setiap Jumat Pahing bulan Maulud, upacara ini dimaksudkan untuk melakukan bersih desa, mohon keselamatan dan rezeki bagi masyarakat sekitar Tuk Si Bedhug.
- Bersih Desa Mbah Bregas
Terdapat di Ngino Desa Margoagung, pelaksanaannya Jumat Kliwon bulan Suro, setiap dua tahun sekali, upacara ini dimaksudkan untuk melakukan bersih desa.

Potensi Budaya di Kecamatan Temon Kabupaten Kulonprogo

1. Kecamatan Temon terdiri dari lima belas desa yaitu Desa Jangkaran, Desa Sindutan, Desa Palihan, Desa Glagah, Desa Kalidengen, Desa Plumbon, Desa Kedundang, Desa Demen, Desa Kulur, Desa Kaligintung, Desa Temon Wetan, Desa Temon Kulon, Desa Kebonrejo, Desa Janten, dan Desa Karangwuluh.
Desa Glagah adalah salah satu Desa Budaya yang mempunyai potensi seni rupa (lukisan) dan potensi kesenian.


2. Benda cagar budaya yang ada di Kecamatan Temon adalah sebagai berikut  :
- Situs Stupa Glagah, lokasinya di Sidorejo Temon, periodisasi Masa Klasik, digali pada tahun 1989.
- Makam Girigondo, lokasinya di Desa Kaligintung, periodisasi Masa Islam, living monument.
- Pesanggrahan Pakualaman, lokasinya di Desa Glagah, periodisasi Masa Islam.


3. Potensi kesenian yang ada di Kecamatan Temon adalah sebagai berikut  :
- Jatilan
Terdapat di Desa Glagah, Desa Kaligintung, dan Desa Kulur.
Organisasi tertua Wahyu Turonggo, terdapat di Desa Kaligintung, berdiri pada tahun 1981.
- Karawitan
Terdapat di Desa Plumbon, Desa Glagah, Desa Palihan, dan Desa Kaligintung.
Organisasi tertua Laras Iromo, terdapat di Kretek Desa Glagah, berdiri pada tahun 1988.
- Ketoprak
Terdapat di Desa Temon Kulon, Desa Plumbon, Desa Demen, Desa Kalidengen, dan Desa Glagah.
Organisasi tertua Kridho Budaya, terdapat di Desa Kalidengen, berdiri pada tahun 1959.
- Angguk
Terdapat di Kaligayam Desa Kulur, organisasinya Puspa Rini, berdiri pada tahun 1993.
- Slawatan
Terdapat di Desa Palihan, Desa Sindutan, Desa Kalidengen, Desa Temon Wetan, Desa Demen, Desa Kulur, Desa Kaligintung, Desa Kedundang, Desa Kebonrejo, Desa Janten, dan Desa Plumbon.
Organisasi tertua Choirul Fata, terdapat di Desa Janten, berdiri pada tahun 1955.
- Campursari
Terdapat di Desa Glagah, Desa Karangwuluh, dan Desa Kedundang.
Organisasi tertua Madya Iromo, terdapat di Kretek Desa Glagah, berdiri pada tahun 1997.

Monday 21 June 2010

FKY Berupaya Bangkit

Yogyakarta, Kompas - Festival Kesenian Yogyakarta ke-22 yang akan digelar di dalam Benteng Vredeburg, 7 Juni-7 Juli 2010, diharapkan menjadi saat kembalinya FKY sebagai festival dari semua warga DIY. Kegagalan penyelenggaraan FKY beberapa tahun terakhir berupaya diperbaiki meski tidak mudah.

"Kami ingin mengembalikan masa kejayaan FKY meskipun kami sadar itu tidak mudah," ujar Ketua Panitia FKY Ke-22 Kasidi Hadiprayitno, saat berkunjung ke Kompas, Jumat (7/5). Kasidi hadir didampingi Ketua III Timbul Raharjo dan Ryan Budi Nuryanto.

Kasidi yang kerap ikut dalam kepanitiaan FKY masih ingat saat- saat FKY jaya dan menjadi rujukan para pembeli dan pemilik galeri dari luar kota dan luar negeri. Apresiasi warga saat itu juga luar biasa dengan membeludaknya pengunjung.

"Tahun 1998, misalnya, FKY membuka sekitar 300 stan pasar seni. Untuk mendaftar sebagai peserta, harus antre," ujar Timbul.

Terpuruknya FKY yang rutin digelar di Benteng Vredeburg setiap 7 Juni-7 Juli terasa sejak 2004. Karena itu, dua tahun terakhir adalah masa yang dimaknai sebagai transisi untuk mengembalikan kejayaan. Untuk pelaksanaan FKY berikutnya, dialog seni akan digelar di akhir penyelenggaraan.

Selain pasar seni, FKY setiap tahun mengusung tiga kegiatan lain, yaitu pawai seni, pameran seni, dan pertunjukan seni. Pawai seni untuk pembukaan FKY akan dilakukan di Alun-alun Utara. Pawai yang berakhir di Pura Pakualaman dibuka Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X.

Memang istimewa

FKY ke-22 bertema "Jogja Memang Istimewa" akan melibatkan Pemerintah Kabupaten Bantul, Sleman, Kulon Progo, Gunung Kidul, dan Kota Yogyakarta. Dengan anggaran tidak lebih dari Rp 500 juta dari Pemprov DIY, panitia akan menghadirkan sekitar 100 pertunjukan seni.

Salah satu pertunjukan itu adalah wayang orang "Petruk Dadi Ratu" yang dijadwalkan tampil di Gedung Societeit Taman Budaya Yogyakarta pada 19 Juni. "Yati Pesek dan Marwoto akan tampil tanpa dibayar," ujar Timbul.

Dengan jumlah stan 150 dan telah terisi 75 persennya, panitia FKY ke-22 berharap pengunjung mencapai 5.000 orang pada hari libur dan 3.000 orang pada hari lainnya. "Masa libur sekolah dan akan digelarnya Muktamar Muhammadiyah di Yogyakarta akan membuat FKY ramai dikunjungi," ujar Ryan.

Untuk upaya mengembalikan kejayaan FKY, panitia minta masukan sejumlah seniman. Setiap kritik akan diterima. "Menjadi panitia FKY itu harus siap dengan cemooh para seniman," ujar Kasidi. (INU)

Wali Kota Ikut Wayang Orang Berusaha Bangkit Setelah Hampir Punah Ditinggal Penonton

YOGYAKARTA, KOMPAS - Komunitas Pencinta Wayang Orang Trisno Budaya Yogyakarta pimpinan Yati Pesek akan meramaikan Festival Kesenian Yogyakarta dengan mementaskan lakon "Petruk Dadi Ratu". Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto akan ikut terlibat dalam pentas yang dimaksudkan untuk membangkitkan kembali kesenian wayang orang.

Ketua Tresno Budaya Yati Pesek menTerbitkan Entriuturkan, pentas wayang orang tersebut digelar untuk mengangkat budaya tradisional di DIY. Pentas yang memakan biaya sekitar Rp 50 juta ini digelar dengan menggaet pengusaha dan donatur yang peduli wayang orang. Pemasukan dari tiket yang dijual kepada penonton tidak akan mampu menutup biaya pementasan. Selain tidak mungkin menjual mahal tiket, penonton juga kerap hanya segelintir orang.

Selain Herry Zudianto, Guru Besar Arkeologi UGM Timbul Haryono dan pemilik Mirota Batik Hamzah Ismail akan terlibat. Pentas berlangsung 19 Juni di Gedung Societeit Taman Budaya Yogyakarta. Sutradaranya Bekti Budihastuti dan penulis naskah Seno BK.

"Pak Wali Kota tampil sekilas saja. Dia akan menjadi tokoh masyarakat yang berbicara soal ketertiban kota," kata Yati Pesek di sela-sela latihan, Kamis.

Hampir punah

Seno BK mengatakan, pementasan ini diharapkan membangkitkan kembali kesenian wayang orang yang hampir punah. "Kami ingin menghidupkan lagi wayang orang. Kalau ketoprak, kan, sudah mulai bangkit," ujarnya.

Menurut Seno, era wayang orang terus surut sejak kejayaannya tahun 1965. Saat ini, wayang orang makin ditinggalkan penonton. Pertunjukannya yang kerap monoton tanpa sentuhan modernitas kerap menjadi alasan. Padahal pentas wayang orang memiliki kaidah tertentu dan sarat nilai-nilai etika sehingga sulit diubah mengikuti selera masyarakat.

Meskipun begitu, pementasan wayang orang saat ini telah berupaya menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Jika dulu pementasan wayang orang memakan waktu hingga lima jam, kini durasi diperpendek menjadi dua jam. "Jadi lebih praktis dan sederhana, selingan tari- tarian dibatasi seperlunya saja," katanya.

Bagi Tresno Budaya, pementasan wayang orang ini pentas kedua sekaligus sekuel dari pentas pertama yang mengangkat lakon "Mustakaweni Maling". Mayoritas pemain wayang orang dalam kelompok ini adalah seniman wayang orang senior yang rata-rata berusia lebih dari 40 tahun. (ARA)