Yogyakarta, Kompas - Festival Kesenian Yogyakarta ke-22 yang akan digelar di dalam Benteng Vredeburg, 7 Juni-7 Juli 2010, diharapkan menjadi saat kembalinya FKY sebagai festival dari semua warga DIY. Kegagalan penyelenggaraan FKY beberapa tahun terakhir berupaya diperbaiki meski tidak mudah.
"Kami ingin mengembalikan masa kejayaan FKY meskipun kami sadar itu tidak mudah," ujar Ketua Panitia FKY Ke-22 Kasidi Hadiprayitno, saat berkunjung ke Kompas, Jumat (7/5). Kasidi hadir didampingi Ketua III Timbul Raharjo dan Ryan Budi Nuryanto.
Kasidi yang kerap ikut dalam kepanitiaan FKY masih ingat saat- saat FKY jaya dan menjadi rujukan para pembeli dan pemilik galeri dari luar kota dan luar negeri. Apresiasi warga saat itu juga luar biasa dengan membeludaknya pengunjung.
"Tahun 1998, misalnya, FKY membuka sekitar 300 stan pasar seni. Untuk mendaftar sebagai peserta, harus antre," ujar Timbul.
Terpuruknya FKY yang rutin digelar di Benteng Vredeburg setiap 7 Juni-7 Juli terasa sejak 2004. Karena itu, dua tahun terakhir adalah masa yang dimaknai sebagai transisi untuk mengembalikan kejayaan. Untuk pelaksanaan FKY berikutnya, dialog seni akan digelar di akhir penyelenggaraan.
Selain pasar seni, FKY setiap tahun mengusung tiga kegiatan lain, yaitu pawai seni, pameran seni, dan pertunjukan seni. Pawai seni untuk pembukaan FKY akan dilakukan di Alun-alun Utara. Pawai yang berakhir di Pura Pakualaman dibuka Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X.
Memang istimewa
FKY ke-22 bertema "Jogja Memang Istimewa" akan melibatkan Pemerintah Kabupaten Bantul, Sleman, Kulon Progo, Gunung Kidul, dan Kota Yogyakarta. Dengan anggaran tidak lebih dari Rp 500 juta dari Pemprov DIY, panitia akan menghadirkan sekitar 100 pertunjukan seni.
Salah satu pertunjukan itu adalah wayang orang "Petruk Dadi Ratu" yang dijadwalkan tampil di Gedung Societeit Taman Budaya Yogyakarta pada 19 Juni. "Yati Pesek dan Marwoto akan tampil tanpa dibayar," ujar Timbul.
Dengan jumlah stan 150 dan telah terisi 75 persennya, panitia FKY ke-22 berharap pengunjung mencapai 5.000 orang pada hari libur dan 3.000 orang pada hari lainnya. "Masa libur sekolah dan akan digelarnya Muktamar Muhammadiyah di Yogyakarta akan membuat FKY ramai dikunjungi," ujar Ryan.
Untuk upaya mengembalikan kejayaan FKY, panitia minta masukan sejumlah seniman. Setiap kritik akan diterima. "Menjadi panitia FKY itu harus siap dengan cemooh para seniman," ujar Kasidi. (INU)
No comments:
Post a Comment