c

Thursday, 4 June 2009

BEDHAYA "SINOM"

Pencipta
Sri Sultan Hamengku Buwono V
Tahun
1921-1939
Jumlah Penari
9 (sembilan ) orang putri
Komposisi

0 0
6 8
0 0 0 0 0
1 2 3 4 5
0 0
7 9

Nama Posisi Penari
1.Endhel Pajeg
2.Batak
3.Jangga
4.Dhadha
5.Bunthil
6.Apit Ngajeng
7.Apit Wingking
8.Endhel Wedalan Ngajeng
9.Endhel Wedalan Wingking
Property
Dhuwung ( Keris )
Sekilas Cerita
Mengisahkan Dewi Widaninggar dan Dewi Widaningrum yang akan membalas dendam atas kematian Dewi Adaninggar oleh Dewi Kelaswara , akan tetapi mereka dapat dikalahkan oleh senopati negara Koparman.
Tata Pakaian
Pada jaman dahulu Tata pakaian Bedhaya seperti pada tata pakaian pengantin Basahan ( Kebesaran ). Sekarang ini terdiri atas :
- Hiasan kepala dengan jamang
- Telinga memakai Ron
- Cundhuk menthul
- Cundhuk jungkat
- Risolin
- Pelik
- Ceplok jebehan
- Kondhe dengan bentuk gelung bokor
- Godhegan
- Kalung susun
- Kelat Bahu
- Gelang kana 1 (satu) pasang
- Subang 1 (satu) pasang
- Cincin 1 (satu) pasang
- Baju tanpa lengan dari bahan beludru
- Sondher (sampur ) Cindhe
- Slepe berwarna emas
- Keris bentuk branggah, dengan oncen
- Kain batik biasanya bercorak parang rusak
Tata Iringan
- Gending Ladrang atau sabrangan
- Kendhangan Soroyuda
- Ketawang , Ayak-ayak , Srepegan
Keterangan
Komposisi tari Bedhaya tersebut dengan istilah lajuran , yang merupakan bentuk badan manusia. Tari ini merupakan koleksi Kraton Yogyakarta.

No comments:

Post a Comment