Pencipta |
Sri Sultan Hamengku Buwono V |
Tahun |
1921-1939 |
Jumlah Penari |
9 (sembilan ) orang putri |
Komposisi |
0 0 |
Nama Posisi Penari |
1.Endhel Pajeg 2.Batak 3.Jangga 4.Dhadha 5.Bunthil 6.Apit Ngajeng 7.Apit Wingking 8.Endhel Wedalan Ngajeng 9.Endhel Wedalan Wingking |
Property |
Dhuwung ( Keris ) |
Sekilas Cerita |
Mengisahkan Dewi Widaninggar dan Dewi Widaningrum yang akan membalas dendam atas kematian Dewi Adaninggar oleh Dewi Kelaswara , akan tetapi mereka dapat dikalahkan oleh senopati negara Koparman. |
Tata Pakaian |
Pada jaman dahulu Tata pakaian Bedhaya seperti pada tata pakaian pengantin Basahan ( Kebesaran ). Sekarang ini terdiri atas : - Hiasan kepala dengan jamang - Telinga memakai Ron - Cundhuk menthul - Cundhuk jungkat - Risolin - Pelik - Ceplok jebehan - Kondhe dengan bentuk gelung bokor - Godhegan - Kalung susun - Kelat Bahu - Gelang kana 1 (satu) pasang - Subang 1 (satu) pasang - Cincin 1 (satu) pasang - Baju tanpa lengan dari bahan beludru - Sondher (sampur ) Cindhe - Slepe berwarna emas - Keris bentuk branggah, dengan oncen - Kain batik biasanya bercorak parang rusak |
Tata Iringan |
- Gending Ladrang atau sabrangan - Kendhangan Soroyuda - Ketawang , Ayak-ayak , Srepegan |
Keterangan |
Komposisi tari Bedhaya tersebut dengan istilah lajuran , yang merupakan bentuk badan manusia. Tari ini merupakan koleksi Kraton Yogyakarta. |
yogyakarta, yogya, jogja, diy, sultan, hamengku buwono, prambanan, budaya, borobudur, mataram, desa budaya, seni, fky,
c
Thursday, 4 June 2009
BEDHAYA "SINOM"
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment