| Pencipta |
| Sri Sultan Hamengku Buwono I |
| Tahun |
| 1755-1792 |
| Jumlah Penari |
| 16 (enam belas ) orang |
| Nama Posisi Penari |
| - Lawung jajar - Lawung Lurah - Botoh - Salaotho - Ploncon |
| Property |
| Lawung ( Tongkat panjang dengan ujung tumpul ) |
| Sekilas Cerita |
| Menggambarkan para prajurit yang sedang latihan perang sambil menunggang kuda dengan senjata Lawung. Akan tetapi dibalik , secara visual menggambarkan latihan perang prajurit ada nilai filosofinya , yaitu menggambarkan suami isteri yang memadu kasih atas dasar itu tari Lawung di Kraton Yogyakarta selalu dipentaskan pada upacara temu pengantin |
| Tata Pakaian |
| - Irah-irahan dengan tephen kondhe Bineset, belakang dengan hiasan bunga yang diletakkan pada cundhuk berwarna emas dan rambut yang diklabang - Telinga dengan grompolan - Kelatbahu bentuk Candra Kiranan sepasang - Kalung Tanggalan - Kaweng Cindhe - Sabuk dan bara Cindhe - Kamus dan Kretep - Sondher ( sampur ) Cindhe - Celana Panji- Panji Cindhe - Kain Batik Corak poleng |
yogyakarta, yogya, jogja, diy, sultan, hamengku buwono, prambanan, budaya, borobudur, mataram, desa budaya, seni, fky,
c
Thursday, 4 June 2009
LAWUNG AGENG
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
kurang lengkap...
ReplyDelete