c

Tuesday, 10 March 2009

Perkumpulan Kesenian Irama Citra


Lahir pada tanggal 25 Desember 1949. Munculnya organisasi ini dilatarbelakangi berhentinya usaha-usaha untuk mempelajari kesenian Jawa sejak pertengahan bulan Agustus 1945 hingga kira-kira bulan Maret 1946. Hal ini menjadi perhatian bagi para penggemar kesenian Jawa angkatan muda waktu itu karena dikhawatirkan akan menyebabkan hilangnya kontinuitas dalam usaha memajukan dan mengembangkan kesenian Jawa. Menghadapi hal itu, diadakan pertemuan di Bintaran lor 22, yang menghasilkan kesepakatan untuk menghidupkan kembali usaha-usaha pemeliharaan kesenian dengan tidak melupakan dasar-dasar revolusi yang sedang bergelora. Langkah awal diadakan pertunjukan missal dalam bentuk wayang orang lakon calon arang pada tanggal 14 Juli 1946 bertempat di bangsal kepatihan. Kemudian terbentuk “badan persiapan” yang bertujuan memelihara hidupnya kesenian Jawa hingga setiap saat berguna bagi pembangunan Negara.


Akhirnya Perkumpulan Irama Citra dapat terbentuk dengan azas “ Kebudayaan Nasional “ dan bertujuan “ mengembangkan dan mempertinggi kesenian daerah menuju kearah kesenian Nasional “. Adapun pengurus pertama dari organisasi ini ialah : Swastuti Noto Yudo sebagai Ketua Umum, Koencaraningrat sebagai wakil ketua umum. Koesto Wongsowidagdo sebagai Sekretaris I, S. Moertono sebagai sekretaris II, Nyi Branti Susetyo sebagai bendahara, Sudiro Alimurtono sebagai sekretaris teknik. Perkumpulan kesenian Irama Citra dalam menyajikan pertunjukan-pertunjukan wayang orang mengambil cerita dari kesustraan Indonesia dengan maksud untuk menghidupkan kembali kesusastraan-kesustraan lainnya yang sudah mulai tidak dikenal oleh masyarakat. Sudah ada 8 buah cerita yang telah digubah menjadi suatu fragmen seni drama tari, yaitu : Calon Arang, Banjaran Sari, Lutung Kasarung, Jayenglengkara, Gandakusuma, Guru Gantangan, Gading Pengukir, dan Bambang Pajar Prana

No comments:

Post a Comment