Museum ini diberi nama Museum Gumuk Pasir dengan dasar bahwa kawasan Parangtritis memiliki gumuk pasir tipe Barchan berbentuk bulan sabit yang langka di Asia Tenggara dan merupakan bentukan alam yang unik di daerah iklim tropis. Museum yang terletak di sebelah barat Pantai Parangtritis dan Parangkusumo ini berdiri secara resmi pada tabggal 1 September 2000 dan diresmikan oleh Ir. Sarwono Kusumaatmaja bertepatan dengan Ulang Tahun ke 37 Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada Yogyakarta.
Walaupun demikian, hingga akhir Oktober 2004, museum yang terletak di pantai selatan Yogyakarta ini belum selesai dibangun sehingga mayoritas koleksi masih berada di Fakultas Geografi UGM. Sementara cikal bakal museum sudah dimulai tahun 1992 atas prakarsa Dr. Suratman Worosuprojo, M.Sc, dosen pengajar di fakultas tersebut.
Museum yang berada di tengeh-tengah Gumuk Pasir ini termasuk sesuai dengan namanya banyak mengkoleksi banyak jenis batuan-batuan, mineral, herbarium, Pantai Parangtritis, (Laquer Feel), foto, maket, jenis pasir, karang, binatang laut, dan CD tipologi pantai indonesia. Museum yang termasuk paling muda menjadi anggota Barahmus ini belum banyak memiliki fasilitas yang bisa dimanfaatkan oleh pengunjung kecuali : tempat parkir, toilet, dan tempat rekreasi berupa gumuk dan pantai. Telepon yang dapat diakses adalah (0274) 902332, 902336, dan HP. 08122966075.
No comments:
Post a Comment