c

Saturday, 27 February 2010

MUSEUM KAYU WANAGAMA

Museum ini berdiri atas ide staf dosen Fakultas Universitas Gajah Mada Prof. Dr. Ir. Hj. Oemi Hani’in Soeseno dan Ir. Etty Suliantoro Sulaiman bersama Perum Perhutani setelah mengikuti Pameran Museum Antropologis di Perancis dan pendirian Jati Centre di Cepu dalam rangka lebih mengekspresikan kayu. Selanjutnya ditindaklanjuti dengan pendirian bangunan museum tahun 1995 di kawasan hutan pendidikan Wanagama. Bahan baku bangunan museum berupa dua buah rumah kayu buatan tahun 1880 sumbangan dari Perum Perhutani yang dirombak menjadi satu bangunan dalam bentuk rumah panggung.

Museum ini diresmikan pada tanggal 8 Agustus 1998 oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Menteri Kehutanan RI. Ir. Muslimin Nasution.

Bangunan Museum Kayu Wanagama berbentuk rumah panggung. Bahan material bangunan dari tanah hingga lantai merupakan konstruksi beton, lantai dan dinding dari bahan kayu, sedang atap dari genteng tanah.

Koleksi museum antara lain : meja lurah dari Jepara, Arca Gupolo dari kayu sengon, meja dan kursi mantan Menteri Kehutanan RI Ir. Sudjarwo, gebyok kayu jati berukir khas Jepara, fosil kayu jati yang berumur ratusan tahun, serta aneka macam barang kerajinan kayu dari berbagai daerah di Indonesia.

Fasilitas yang mendukung museum : warung makan khas Wanagama, Pasar Seni, Agroforestry, berbagai jenis pertamanan percobaan (jati monfori, nangka, perupuk, acacia, dan lain-lain), Camping Ground ( areal perkemahan), kelas 4 ruang, asrama, dan gedung serba guna. Telepon yang bisa diakses adalah (0274) 545639.

No comments:

Post a Comment